Comments

4 cara untuk mengetahui rahasia akhlaq seseorang...

Tidak ada komentar
Bagaimana anda  bisa cepat tahu rahasia akhlaq seseorang ? ini ada 4 kondisi dimana anda bisa mengetahui rahasia akhlaq seseorang yaitu :

1) Ketika di Perjalanan/safar :

Anda bisa mengajak rekan anda  berpergian atau tanyalah kepada teman yang pernah bersafar denganya anda bisa mengetahui hakikat  akhlak seseorang.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata,
وإنما سمى السفر سفراً، أنه يسفر عن الأخلاق . وفى الجملة فالنفس فى الوطن لا تظهر خبائث أخلاقهم لاستئناسها بما يوافق طبعها من المألوفات المعهودة، فإذا حملت وعثاء السفر، وصرفت عن مألوفاتها المعتادة، ولامتحنت بمشاق الغربة، انكشفت غوائلها، ووقع الوقوف على عيوبها
“Disebut as-safaru–safran karena “membuka perihal akhlak seseorang. Pada umumnya, seseorang yang tinggal di daerah asalnya tidak menampakkan kejelekan akhlaknya karena ia terbiasa dengan apa yang seseuai dengan tabiatnya yang biasa ia hadapi. Jika ia melakukan safar, maka tidak tidak biasa lagi dengan keadaan dan kebiasaannya. Ia akan diuji dengan kesusahan safar yang berat dan tersingkaplah kejelekan dan diketahui aib-aibnya.” Mukhtashar Minhajul Qashidin 2/57, Syamilah.

Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu,
كان عمر رضي الله عنه إذا زكى رجل شخصا عنده قال له هل سافرت معه هل عاملته إن قال نعم قبل ذلك وإن قال لا فقال لا علم لك به
“Umar bin Al-Khatthab radhiallahu ‘anhu ada seseorang yang merekomendasikan temannya, beliau bertanya, “Apakah engkau pernah melakukan safar bersamanyaApakah engkau telah bergaul dengannya?” jika jawabannya “Ya.” maka Umar pun menerimanya. Jika jawabannya “Belum pernah”, maka Umar  akan mengatakan, “Engkau belum mengetahui hakikat senyatanya tentang orang itu.” (Syarh riyadhus shalilhin 3/77, Darul Atsar, Kairo, cet. I)
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata ,
ومن كان في السفر آذى هو مظنة الضجر حِسنَ الخلق، كان في الحضر أحسن خلقاً .وقد قيل : إذا أثنى على الرجل معاملوه بى الحضر ورفقاؤه في السفر فلا تشكوا في صلاحه .
“Barangsiapa yang ketika bersafar mengalami kesusahan dan keletihan ia tetap berakhlak yang baik, maka ketika tidak bersafar ia akan beraklak lebh baik lagi. Sehingga dikatakan, jika seseorang dipuji muamalahnya ketika tidak bersafar dan dipuji muamalahnya oleh para teman safarnya,maka janganlah engkau meragukan kebaikannya.” (Mukhtashar Minhajul Qashidin 1/39, Syamilah)

Saat dalam safar, banyak hal baru muncul akan di temui mulai dari kemacetan , bekal habis di jalan, kebanjiran dll, dan dalam kondisi itulah akan muncul hakikat orang itu :tetap sabar ? maki-maki ? menyalahkan orang lain ? ataukah diam tak bereaksi. anda termasuk yang mana ? silahkan isi kolom komentar  di paling bawah..

2) Dalam Pertengkaran :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ
“Orang yang hebat bukahlah orang yang sering menang dalam perkelahian. Namun orang hebat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika marah.” (HR. Bukhari 6114 dan Muslim 2609).

pertengkaran yang paling sering mungkin adalah pertengkaran antara suami istri dan islam telah mengajarkan adabnya.
Rasulullah SAWW bersabda:
“Jika istri kalian melakukan pelanggaran itu, maka pukullah dia dengan pukulan yang tidak menyakitkan.” (HR. Muslim 1218) 

Atha’ bin Abi Rabah pernah bertanya kepada Ibnu Abbas,
قلت لابن عباس : ما الضرب غير المبرح ؟ قال : السواك وشبهه يضربها به
Saya pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, ‘Apa maksud pukulan yang tidak menyakititkan?’ Beliau menjawab, “Pukulan dengan kayu siwak (sikat gigi) atau semacamnya.” (HR. At-Thabari dalam tafsirnya, 8/314).
termasuk makna pukulan yang tidak menyakitkan adalah pukulan yang tidak meninggalkan bekas, seperti memar, atau bahkan menimbulkan luka dan mengeluarkan darah. Karena sejatinya, pukulan itu tidak bertujuan untuk menyakiti, tapi pukulan itu dalam rangka mendidik istri.

saat bertengkar, karakter terdalam seseorang akan muncul....tanpa sadar akan membuka "topeng" yang selama ini di kenakan. bagaimana menurut anda ?
3.Kondisi Sakit
Rasulullah SAW menggambarkan bahwa di dalam peristiwa sakit ada banyak hikmah atau keistimewaan yang ditawarkan oleh Allah SWT kepada hambaNya, antara lain :

"Seorang mu'min yang sakit, ia tidak mendapatkan pahala dari sakitnya, namun diampuni dosa-dosanya" (H.R. Thabrani).

Seorang mu'min yang sakit lalu sembuh, maka ia laksana salju yang turun dari langit, karena bersihnya" (H.R. Bazaar).

"Ketika seorang hamba diberi sakit pada badannya, maka Allah berkata kepada malaikat "tulislah kebaikan-kebaikan yang biasa dilakukannya ketika sehat, kalau ia sembuh mandikanlah ia dan bersihkan. Kalau ia meninggal maka Allah mengampuninya" (H.R. Ahmad).

Coba anda ingat ketika anda sakit khususnya sakit yang parah (kronis/akut) , bagaimana reaksi anda terhadap orang-orang disekitar anda ? itulah anda sejatinya...

4) ketika Di penjara

penjara adalah tempat ujian bagi seseorang. di sana orang bisa melesat jauh lebih baik atau malah terpuruk ke dalam kemaksiatan.  Pemimpin hizbut tahrir sekarang syeikh abu rustoh sempat di penjara dan menjadikan beliau semakin bertakwa. 

kisah nabi yusuf menjadi pembelajaran kita semuanya.

Adalah Nabi Yusuf AS, salah seorang Rasul yang dikisahkan secara detail dalam Alqur`an, merasakan suasana penjara untuk beberapa saat bukan karena beliau berbuat salah. 

Beliau tanpa ragu pernah berdoa, penjara lebih disukai baginya seperti tersurat dalam Surat  Yusuf ayat 33. Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."  
Mengapa Yusuf memilih penjara? Ayat sebelumnya mengisahkan, Wanita itu berkata, "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) tapi dia menolak. Sesungguhnya jika dia tidak menaati apa yang aku perintahkan, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina." 

Ternyata Nabi Yusuf memilih penjara daripada memenuhi rayuan istri majikannya yang cantik serta kaya raya itu. Sungguhpun banyak mengalami ujian dan penderitaan, pada akhirnya, berkat kesabaran, doa dan pertolongan Allah SWT, Yusuf diangkat menjadi pembesar negara sebagai bendahara kerajaan. 

Inilah buah dari ketaqwaan dan kesabaran seperti tersurat dalam Yusuf ayat 90. Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik."

Silahkan anda cek diri anda dan orang di sekitar anda mengenai 4 kondisi ini

4 hal ini di sebutkan oleh Syeikh As Sibai  :"

Empat hal yang dapat menyingkap akhlaq 

seseorang :yakni ketika dalam perjalanan, di 

dalam penjara, ketika sedang sakit, ketika 

dalam pertengkaran".


akhlaq islam adalah akhlaqul karimah

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Category

Popular Posts

facebook