Comments

Dakwah islam dengan model konsultasi, menarik !

Tidak ada komentar

Dakwah kadang bisa bermula dari rela mendengar. Kita sekarang hidup dalam derap teknologi telematika dan multimedia yang benar-benar membuat mendengar menjadi barang langka. Di rumah-rumah, kini orang sibuk dengan acara TV atau gadget masing-masing. Anak-anak juga merasa terasing di rumah sendiri, ketika ayahnya sibuk nonton televisi, dan ibunya sibuk dengan sosial media.

Meski ada teknologi, manusia memerlukan ruang curhat dan orang yang bisa memberi konsultasi yang benar-benar mau fokus dan empati dengan kesulitan mereka. Oleh karena itu konsultasi bisa menjadi uslub dakwah yang luar biasa.

Ada seorang da'i nasional yang amat terkenal. Dulu sekali, dia sempat berprofesi sebagai tukang bakso. Dia melayani pelanggannya dengan salam, senyum, dan menyapa dengan santun, Kalau pelanggan sedang sepi, dia tidak sungkan mengajaknya ngobrol santai. Karena perangainya ini, warung baksonya makin diminati. Tetapi makin banyak orang ke sana bukan sekedar untuk makan bakso, tetapi untuk konsultasi masalah hidupnya. Sayang, ramainya warung bakso tidak diiringi laba yang signifikan, sehingga akhirnya warung itupun tutup. Pedagang bakso itu adalah Abudullah Gymnastiar, atau kita kenal dengan Aa Gym. Tetapi, warung bakso itu adalah awal dia dikenal sebagai da'i yang khas.

Di kawasan Bogor, ada toko kelonthong yang juga mencoba uslub ini. Di samping kasir dia sediakan bulletin Jum'at yang boleh diambil gratis bagi yang berminat. Lambat laun orang mengenalnya sebagai pedagang yang profesional, ramah dan rajin berdakwah. Jadi kadang-kadang ada yang belanja sekalian konsultasi. Mereka konsultasi dari soal aqiqah untuk anak sampai soal pembagian harta waris, dari soal memilih calon pasangan hidup maupun memilih calon presiden.

Apa yang dikonsultasikan itu mendorong si pedagang belajar terus, agar tidak mengecewakan orang yang minta konsultasi gratis itu. Kalau dia belum bisa menjawab, dia mengatakan begini, "Bapak, yakini dulu bahwa Islam pasti memiliki jawaban, meski saat ini saya belum tahu. Sangat mungkin di dunia ini sudah ada ulama mujtahid yang memikirkan hal itu, tetapi ijtihadnya belum sampai di tengah kita. Atau mungkin sudah sampai, tetapi belum diterjemahkan, dan belum saya baca. Jadi Bapak, bersabar dulu ya, insya Allah saya akan terus mencarinya".

Tidak semua yang konsultasi mengharap jawaban yang sempurna. Mereka merasa sudah cukup ada orang yang empati pada masalah mereka dan mau mendengar versi mereka. Lambat laun dari yang konsultasi ini yang mulai merubah gaya hidupnya. Ada yang pelan-pelan mengikuti saran untuk menutup aurat lebih sempurna, atau lebih rajin shalat berjama'ah ke masjid. Pemilik toko ini juga menunjukkan teladan. Walau tokonya sedang ramai, kalau terdengar adzan, dia menghimbau pembelinya untuk bersegera, atau kembali lagi 15 menit kemudian setelah dia pulang dari masjid.

Konsultasi yang memberikan jawaban yang mengena di hati, akan membuat orang lebih mudah diajak ikut kajian yang lebih intensif. Setelah percaya dengan ide-ide dari organisasi yang menaungi konsultan ini, maka selanjutnya lebih mudah untuk dialihkan kepada mentor yang lain. Dan konsultan ini akan menggarap orang-orang baru lagi. Konsultasi ideologis dengan hati.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Category

Popular Posts

facebook